Ilustrasi |
Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza
wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?”
Taklimat
Iblis, “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu
dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya.” Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya
Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.” Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.
(1)
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab
Iblis:
“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini.”
Maka
Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis,“Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya
aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau
berusaha
bersamaku.”
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama
Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju
jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya
(2) Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan
kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian
juga ketika pesta yangbercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan
minum
arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya.
Apabila
mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau
Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila
terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga
menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri
orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah,
sombong
dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta,
mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”
(3) “Hai Iblis! Mengapa engkau
bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang
besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang
menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan
matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan
anggota badanmu?”
Jawab
Iblis:
“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu
Tiba-tiba
datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam)lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu,
langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini
beribadat bersama sekalianMalaikat beberapa waktu lamanya.
kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku
yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam.
Aku
merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan
dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh
bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang
Sebelum
Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah
Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut
anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih
tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka.
Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada
apa
yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat
dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut. Tetapi
ketika engkau lahir ke dunia ini, maka akutidak dibenarkan oleh
Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga
hendak
naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala.
Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan
semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala
tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
(4): “Hai
Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya
kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau
hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi
pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku”
(5)
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab
Iblis:
“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda
seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahny a
datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang
khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya
senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah
Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak
kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya
senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada
kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu,
maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”
(6)
Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab
Iblis:
“Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”
(7) Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena
mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”
(8) “Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab
Iblis:
“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya
Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan
digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya
selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit
dan
bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang
malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan
orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka.
Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama
Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai
berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan
garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung
kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah
bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu
kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan
perintah
agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan
berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah
malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa.”
(9) Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan
mendapat petunjuk.”
Abu
Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku
tidak dapat mendekatinya,
apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas
kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar,
maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang
juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Umar
Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena
dia
sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku
pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat
takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah
mengatakan,
“Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”,
karena
dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam
hingga digelar ‘Al-Faruq’.
Usman
Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya
senantiasa
bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati
syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak
Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu
sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, “Barang siapa menulis
Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat
merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”
Sayiidina
Ali bib Abi Talib kw pun itu aku sangat
takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim
orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah
kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah
golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ –
dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau
sendiri
berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya.” Tambahan pula
dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”
(10) Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?
Jawab
Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam.
(A). Yang pertama seperti
hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita
akhirat.”
(B). Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang
yang sabar,
syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan
kebajikan.
(C). Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau
tamak dengan harta
dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu
masuk
ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke
mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia
dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak
mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.
Lalu
aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”
(11)
“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang
belajar
agama Islam.”
(12) “Siapa yang mencahayakan muka kamu?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir
janji.”
(13) Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak
membaca
doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke
badannya tanpa dia sadari.”
(14) Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta
membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu
bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah,
aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa
kenyang.”
(15) Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya.”
(17) Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai sepertipijat pada bulu
itu.”
(18)
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang
matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat.”
(19)
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam.”
(20)
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”
Dialog di bawah ini adalah berdasarkan Hadist yangdiriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibn Abbas ra.
Comments
Post a Comment